sajak ini telah gugur suatu petang
menjadi daun-daun kering di laman
lalu menutup sebahagian pasir-pasir halus
menanti suara angin lirih
bertamu kembali dalam gelap malam
ia masih di situ menghadapi
sekian perubahan warna
tiba-tiba sajak itu tertera disebuah wajah
di bawah langit tengahari
antara lautmu dan pantaiku
di sini ia terkutip kembali
menjadi sebutir mutiara dari dasar lautan.
KHAIRANI ABD RAHMAN
No comments:
Post a Comment