Wednesday, 5 June 2013


DIA YANG DIAM

Dia telah memalingkan wajah sugulnya
tak mampu menatap wajah
ceria seorang perempuan peneman
malam sejak dulu, sudah bertahun.
Dia telah melempar jauh setiap
kata yang lama terkumpul
di hutan rahsia.
Dia lebih selesa bersendiri
dalam gelap malam tanpa selimut
dan membiarkan seluruh mimpi-mimpi indah
gugur satu-satu
di hujung malam.
Dia semakin lama bertafakur dan
menadah tangan di atas sejadah
di rumah itu,dengan mata
berkaca dan bisikan maha kudus.
Dia ingin pulang ke pelantar
kasih seperti dulu,mendirikan
tiang luhur dan merapatkan
lantai mesra
yang renggang,kabur dan berdebu.
Dia ingin menyapu setiap ruang
yang tercela sekian lama,
mengembalikan seluruh sinar
sudut kamar,
mengembalikan seluruh senyum
yang telah hilang beberapa ketika.


KHAIRANI ABD.RAHMAN

No comments:

Post a Comment